Rakyat Ekuador memberikan suara pada pemilihan presiden (pilpres) hari Minggu (19/2), siap menentukan apakah akan melanjutkan pemerintahan sosialis atau beralih ke pemerintahan konservatif.
Presiden Rafael Correa yang berhaluan kiri akan mundur setelah berkuasa 10 tahun. Ia tidak mencalonkan diri lagi dan sebagian orang menyatakan pilpres hari Minggu adalah saat bagi negara itu kembali beralih ke kanan.
Sekutu Correa dengan agenda sosialis, Lenin Moreno, sejauh ini unggul dalam berbagai jajak pendapat dan berjanji melanjutkan program presiden saat ini mengenai "kebijakan sosial pajak dan anggaran belanja."
Guillermo Lasso, kandidat dari partai yang beroposisi dan mantan banker yang konservatif, bertekad mengurangi anggaran belanja dan pajak sementara menciptakan satu juta lapangan pekerjaan. Lasso berada pada posisi kedua dalam jajak pendapat. [ka/ds]