Sejumlah sandera warga Israel yang dibebaskan dari Gaza berbicara di muka umum untuk pertama kalinya pada Sabtu (2/12). Mereka mendesak Pemerintah Israel untuk membebaskan sandera yang masih ditahan di wilayah Palestina yang dikoyak perang itu.
Para sandera, yang sebagian besar dibebaskan selama gencatan sementara yang berlangsung tujuh hari antara Israel dan Hamas, berbicara dalam siaran video di hadapan ribuan orang yang berdemo di pusat Kota Tel Aviv, Israel.
Bawa mereka pulang segera
Para tahanan yang dibebaskan mendesak pemerintah untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjamin pembebasan tawanan yang tersisa.
Yocheved Lifschitz, 85 tahun, yang dibebaskan Hamas pada Oktober di luar kesepakatan gencatan senjata, mengatak "kewajiban moral pemerintahan ini adalah untuk membawa mereka pulang kembali segera, tanpa keraguan."
Pernyataan mereka muncul sehari setelah gencatan senjata yang dimediasi Qatar dan Amerika Serikat (AS) gagal. Selama masa gencatan senjata, sebanyak 80 sandera warga Israel – sebagian besar perempuan dan anak-anak – dibebaskan. Sebagai gantinya, 240 tahanan warga Palestina dibebaskan.
Pada Jumat (1/12) pagi, tentara Israel kembali bertempur di Jalur Gaza.
Berbicara dalam unjuk rasa itu, Yelena Trupanov yang dibebaskan pada Rabu (29/11), mengatakan kepada massa yang berkumpul di luar Museum Seni Tel Aviv bahwa “Kita harus mengembalikan Sasha dan lainnya.” Sasha adalah anak laki-laki Yelena yang masih ditahan di Gaza.
Yelena, 50 tahun, tampil dalam video para sandera yang disebarkan oleh Hamas dalam beberapa minggu usai penyerangan.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Israel, Daniel Hagari mengatakan pada Sabtu (2/12) bahwa 137 warga Israel dan warga negara asing masih ditahan di Jalur Gaza.[ft/ah]