Pemilihan Presiden Meksiko pada Minggu (1/7/2018) akan menjadi pemilihan bersejarah. Di negara yang dilanda korupsi dan kekerasan itu, para pemilih berangkat ke TPS dengan tekad melakukan perubahan besar-besaran.
Hasil jajak pendapat memperlihatkan kandidat sayap kiri, Andres Manuel Lopez Obrador, yang juga dikenal sebagai AMLO, memimpin dengan selisih diatas 10 persen. Pemilih juga akan memilih kandidat untuk mengisi 128 kursi di Senat dan 500 kursi di Majelis Deputi, majelis tinggi dan rendah negara itu.
Presiden Enrique Pena Nieto yang dipilih pada 2012 popularitasnya rendah, hanya mencapai hanya 17 persen tahun lalu, menurut PEW. Konstitusi Meksiko hanya memberi kandidat satu masa jabatan enam tahun, tanpa peluang untuk ikut pemilihan kembali. Dan masa kepresidenan Pena Nieto selama enam tahun ditandai dengan kekacauan sosial dan ekonomi.
Pada 2012, Pena Nieto berjanji akan mengatasi kekerasan di Meksiko, sebagian besar disebabkan oleh kartel narkoba, dan perekonomian Meksiko juga lesu. Pengecam Pena Nieto mengatakan, presiden ini tidak berhasil banyak mengatasi masalah-masalah itu, malahan beberapa menuduhnya menjadikan masalah itu lebih buruk. [jm]