Seorang konsultan pengembangan sosial Perancis yang disandera di Yaman sejak Februari telah dibebaskan dan akan segera pulang.
Pernyataan dari kantor Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan ia turut bergembira dengan keluarga Isabelle Prime dan bahwa pemerintahannya melakukan semua usaha untuk mencapai hasil yang menggembirakan ini.
Pernyataan itu juga berisi ucapan terima kasih untuk Sultan Oman, Qaboos Bin Said, atas pertolongannya, tetapi tidak memberi keterangan mengenai cara dan mengapa Prime dibebaskan.
Prime adalah seorang konsultan sebuah proyek yang sebagian didanai oleh Bank Dunia, ketika dia dan penerjemahnya diculik di Sana’a bulan Februari. Penerjemah itu dibebaskan beberapa minggu kemudian.
Dia terlihat dalam video bulan Mei, jongkok di pasir dan menghimbau pihak berwenang Perancis untuk menyelamatkannya.
Tidak jelas siapa yang menahan Prime, tetapi suku-suku pedalaman Yaman memiliki sejarah melakukan penculikan orang-orang Barat sebagai alat tawar-menawar dalam perundingan dengan pemerintah. Hampir semuanya akhirnya dibebaskan tanpa cedera dan mengatakan sandera diperlakukan dengan baik.
Tetapi, seorang wartawan Amerika dan guru dari Afrika Selatan dibunuh bulan Desember ketika pasukan Amerika berusaha menolong mereka dari penculik al-Qaida di Yaman. Para pejabat Amerika mengatakan mereka dibunuh oleh teroris.