Warga Uganda hari Rabu (17/11) menunjukkan beragam reaksi terhadap serangan teror di Kampala sehari sebelumnya yang menewaskan enam orang.
Dua ledakan mengguncang ibu kota Uganda hari Selasa, dalam apa yang digambarkan polisi sebagai serangan terkoordinasi oleh ekstremis yang menentang pemerintah.
Polisi mengatakan tiga pelaku bom bunuh diri juga tewas dalam ledakan itu.
Ledakan ini menyebabkan kekacauan di Kampala ketika warga yang ketakutan lari menjauh dari pusat kota.
Bisnis kembali normal dan sebagian toko mulai buka kembali hari Rabu, tetapi lokasi di mana ledakan terjadi – termasuk di dekat gedung parlemen – masih tetap dijaga ketat ketika para ahli forensik menyisir petunjuk dan mengumpulkan bukti.
Analis keamanan Grace Matsiko yakin negara itu dapat menghadapi masa yang lebih sulit ketika para teroris mengubah strategi mereka. “Untuk pertama kali kami melihat pola pelaku bom bunuh diri yang tumbuh di dalam negeri, yang diketahui oleh masyarakat setempat,” ujarnya.
Menurut SITES, situs yang melacak organisasi ekstremis di dunia maya, kelompok ISIS mengklaim bertanggungjawab atas ledakan itu. [em/jm]