Para peretas yang menyusup ke dalam jaringan komputer perusahaan-perusahaan energi dan nuklir Amerika dalam beberapa pekan ini bekerja pada Rusia, menurut laporan dalam sebuah suratkabar.
Harian Washington Post melaporkan Sabtu (9/7) petang bahwa para pejabat pemerintah Amerika yang tidak disebut namanya mengukuhkan para peretas itu bekerja pada pemerintah Rusia.
Para pejabat memberitahu harian Washington Post motif para peretas Rusia itu tidak jelas karena operasi perusahaan-perusahaan yang mereka retas tidak terganggu.
Namun, seorang pejabat Amerika mengatakan ia memandang serangan cyber itu sebagai "usaha pemantauan," untuk mengetahui jalan masuk ke dalam perusahaan-perusahaan tersebut. "Hanya itu yang dilakukan oleh orang-orang jahat dunia maya," kata pejabat itu.
Penyusupan ke dalam perusahaan-perusahaan dan sistem administrasi perusahaan-perusahaan itu telah dikukuhkan pekan lalu ketika Departemen Energi Amerika mengatakan mereka membantu perusahaan-perusahaan bertahan terhadap penyusupan.
Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika dan FBI telah memperingatkan perusahaan-perusahaan energi bulan Juni lalu bahwa para peretas yang tidak dikenal menyerang sektor nuklir, tenaga listrik dan infrastruktur yang penting.
Badan-badan pemerintah itu mengatakan bahwa sepanjang peretasan itu tidak pernah timbul risiko terhadap keselamatan umum.Berita mengenai pemerintah Rusia meretas perusahaan-perusahaan energi dan nuklir Amerika Serikat menyusul informasi bahwa Rusia melancarkan usaha peretasan yang bertujuan untuk mencampuri pemilihan presiden Amerika tahun lalu. [gp]