PBB meminta otoritas Suriah agar mempercepat dan memperluas akses ke daerah-daerah terpencil yang dilanda gempa di wilayah yang dikuasai pemberontak, untuk memastikan bantuan makanan terus mengalir ke para korban gempa yang menghadapi kelaparan setelah belasan tahun perang.
Direktur Program Pangan Dunia (WFP) untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Corinne Fleischer dalam wawancara dengan kantor berita Associated Press mengatakan, “Separuh dari penduduk menghadapi kelaparan dan itu yang terburuk yang pernah kami lihat sejak awal krisis di Suriah. Bahkan pada puncak perang, tidak sampai 12 juta orang mengalami rawan pangan. Angka itu naik dengan tajam dalam tiga tahun terakhir.”
Sementara akses bantuan untuk daerah yang dilanda gempa di Turki, menghadapi tantangan fisik berupa cuaca buruk, hancurnya kota dan jaringan transportasi, isolasi politik Suriah di bawah rezim Bashar Assad memperparah masalah itu.
PBB hari Senin mengumumkan kesepakatan dengan Suriah untuk membuka dua lagi penyeberangan perbatasan dari Turki ke daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah barat laut, dan menjadikan tiga yang dibuka, namun kebutuhan tetap sangat besar.
Di Suriah, jumlah korban tewas di wilayah barat laut yang dikuasai pemberontak telah melampaui 2.200, menurut kelompok penyelamat yang dikenal sebagai Helm Putih.
Lebih dari 1.400 orang tewas di wilayah yang dikuasai pemerintah, menurut Kementerian Kesehatan Suriah. [ps/ka]
Forum