Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (16/3) menyerukan agar serangan terhadap petugas dan fasilitas layanan kesehatan di Ukraina dihentikan di tengah perang yang sedang berkecamuk.
Berbicara di Jenewa, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan lebih dari 300 fasilitas kesehatan berada di dekat garis konflik atau wilayah yang dikuasai Rusia, dan 600 lainnya berada dalam jarak 10 kilometer dari wilayah konflik tersebut.
"Sejak awal perang di Ukraina, WHO memverifikasi 43 serangan terhadap fasilitas layanan kesehatan. WHO mengutuk semua serangan terhadap pusat layanan kesehatan di mana pun itu terjadi," Tedros menambahkan.
Ghebreyesus mengatakan prioritas WHO "tetap mendukung petugas layanan kesehatan dan sistem kesehatan" di Ukraina "bagi pemenuhan layanan kesehatan yang dibutuhkan dengan segera."
Ia mengatakan WHO menetapkan jalur pasokan ke banyak kota Ukraina, "akan tetapi tantangan untuk memperoleh akses masih tetap ada".
Ghebreyesus menyampaikan WHO telah mengirim sekitar 100 ton pasokan, dan 108 ton lagi sedang dipersiapkan.
Ia mengatakan WHO juga turut membuka rumah sakit lapangan di Polandia, "untuk mendukung operasi di Ukraina sekaligus mengoordinasikan respons terhadap kebutuhan kesehatan para pengungsi."
Mariangela Batista Galvao Simao, Asisten Direktur Jenderal untuk Akses pada Obat-obatan dan Produk Kesehatan di WHO, mengatakan inspeksi di lokasi-lokasi produksi Sputnik di Rusia telah ditunda karena "situasi yang terjadi saat ini". [mg/lt]