Pernyataan pribadi Hillary Clinton di hadapan sejumlah bankir investasi, pelobi dan eksekutif perusahaan yang diungkap dalam email yang diretas dari salah seorang pembantu Clinton menunjukkan perbedaan tajam sikap dibanding ketika berkampanye tahun ini.
Apa yang merupakan petikan pidato tertutup Clinton di Wall Street sebelum mulai bertarung dalam pemilu presiden – teks yang berulangkali ditolaknya untuk dipublikasikan – ada dalam email-email dari dan kepada ketua tim kampanyenya John Podesta, bagian terbaru dari sejumlah email yang dirilis WikiLeaks.
Isi email-email yang diretas itu belum bisa dikukuhkan, tetapi tim kampanye Clinton tidak membantah sebagian besar yang dituduh telah disampaikan Clinton.
Pernyataan-pernyataan Clinton tampak bertentangan dengan pesan berapi-api yang disampaikanya ketika berkampanye, yang menggambarkan dirinya sebagai sosok yang membela kelompok kelas menengah Amerika dan lapangan pekerjaan mereka.
Sebagian pernyataan itu “memberi bahan bakar segar bagi kelompok liberal” yang sangat khawatir tentang Clinton, yang menurut laporan Associated Press hari Sabtu (8/10) merupakan “sosok politik moderat yang suka melakukan kesepakatan demi kepentingan perusahaan dan berpihak pada Wall Street demi memperoleh sumbangan kampanye.”
Menanggapi komentar pembantunya yang khawatir pernyataan Clinton di Wall Street itu akan merugikan jika sampai dipublikasikan, mantan menteri luar negeri itu menggambarkan perlunya berurusan politik “yang buruk”, dengan mengatakan kepada para investor real-estat bahwa “Anda membutuhkan posisi di pemerintah dan swasta”, pernyataan yang bisa dinilai menggemakan pernyataan Trump, yang telah mengkritisi Clinton selama bertahun-tahun sebagai sosok yang tidak dapat dipercaya.
Kepada bankir investasi dari Goldman Sachs Group dan beberapa perusahaan keuangan terkemuka lainnya, Clinton mengatakan ia melihat industri keuangan sebagai mitra pemerintah dalam isu-isu kebijakan.
Menambah pendekatan menenangkan Wall Street, dalam salah satu pidato yang belum pernah dipublikasikan itu Clinton mendorong perdagangan terbuka dan pembukaan perbatasan dalam, posisi yang bertolakbelakang dengan sikap yang diambilnya dalam beberapa pekan dan bulan ini ketika ia berupaya meraih dukungan dari pemilih muda dan kelompok kiri – pendukung kuat Senator Bernie Sanders – pesaing utamanya dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat pada awal tahun ini.
WikiLeaks merilis transkrip pernyataan Clinton itu hari Jumat (7/10) dua hari sebelum debat kedua calon presiden antara Clinton dan Trump. Tetapi tampaknya isu rekaman pembicaraan Donald Trump tentang perempuan pada tahun 2005 yang juga dirilis pada hari yang sama, lebih menarik perhatian masyarakat luas. [em]