Clinton dilaporkan mengatakan "diperlukan sikap publik maupun pribadi" mengenai isu-isu kebijakan. Dalam masa kampanye, banyak pemilih menganggap Clinton tidak bisa dipercaya.
Ketua Komite Nasional Partai Republik, Reince Priebus, dalam pernyataannya mengatakan email-email itu mengungkapkan "karakter yang ditampilkan Hillary Clinton dalam masa kampanyenya sepenuhnya, dan jelas-jelas, penipuan."
Email-email itu tercakup dalam ratusan pesan yang diterbitkan WikiLeaks dari akun John Podesta, ketua kampanye Clinton, yang diretas. Kampanye belum mengukuhkan keaslian email-email itu, yang dirilis hari Jumat, hanya dua hari menjelang debat kedua calon presiden antara Clinton dan saingannya dari Partai Republik, Donald Trump. [ka]