Tautan-tautan Akses

Xi, Scholz Bahas Hubungan Bilateral dan Mobil Listrik di KTT G20


Sejumlah pengunjung memperhatikan mobil listrik buatan produsen China BYD di sebuah pameran motor di Munich, Jerman, 3 September 2023. (Foto: Matthias Schrader/AP Photo)
Sejumlah pengunjung memperhatikan mobil listrik buatan produsen China BYD di sebuah pameran motor di Munich, Jerman, 3 September 2023. (Foto: Matthias Schrader/AP Photo)

China telah berunding dengan Uni Eropa untuk mencabut tarif tersebut dan memandang Jerman – negara dengan ekonomi terbesar di blok tersebut dan mitra dagang terbesar China di Eropa – berpotensi memainkan peran penting.

China telah meminta Jerman untuk mendukung upaya menyelesaikan perselisihan antara Uni Eropa dan China mengenai tarif kendaraan listrik.

Uni Eropa pada Oktober lalu memutuskan untuk menaikkan tarif untuk kendaraan listrik yang diimpor dari China hingga 45,3 persen.

China telah berunding dengan Uni Eropa untuk mencabut tarif tersebut dan memandang Jerman – negara dengan ekonomi terbesar di blok tersebut dan mitra dagang terbesar China di Eropa – berpotensi memainkan peran penting.

Kantor berita China, Xinhua, melaporkan dalam pertemuan yang berlangsung pada Selasa (19/11) di sela-sela konferensi tingkat tinggi ( KTT) G20 di Rio de Janeiro, Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz, sebagai imbalan pencabutan tarif kendaraan listrik yang diimpor dari China, pihaknya akan "terus memberikan peluang pasar yang luas bagi perusahaan-perusahaan Jerman.”

Xi mengatakan “China menganggap Jerman sebagai mitra penting dalam memajukan modernisasi China.”

Eropa dan China diharapkan dapat menyelesaikan masalah kendaraan listrik melalui dialog dan negosiasi sesegera mungkin, dan pihak Jerman bersedia mengambil upaya aktif terkait hal ini.

Xi juga mendesak Beijing dan Berlin untuk memperkuat kemitraan strategis “jangka panjang” mereka. Xinhua melaporkan pernyataan Xi, bahwa “China dan Jerman adalah negara besar yang mempunyai pengaruh signifikan.”

Xi juga mengatakan “Kedua negara perlu melihat dan mengembangkan hubungan bilateral dari perspektif jangka panjang dan strategis.”

Pertemuan antara Xi dan Scholz ini merupakan yang pertama sejak April lalu, ketika Scholz mendorong Xi untuk memanfaatkan pengaruhnya pada Rusia guna membantu mengakhiri perang di Ukraina. [em/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG