Pihak berwenang Yaman mengatakan partisipasi rakyat hari Selasa tinggi di ibukota Sanaa dan beberapa kota lain, dimana rakyat mengutarakan harapan agar pemilihan Hadi sebagai presiden yang sudah ditentukan hasilnya terlebih dahulu itu, akan mendatangkan kestabilan ke negara Arab yang miskin itu.
Tetapi, pemungutan suara dipersingkat beberapa jam di kota pelabuhan Aden di selatan setelah kaum separatis yang memboikot pemilu menyita kotak suara dan tembak-menembak dengan pasukan keamanan.
Para petugas medis mengatakan sembilan orang termasuk seorang anak tewas dalam kekerasan yang berhubungan dengan pemilu di selatan, basis gerakan separatis yang sudah lama. Di basis pemberontak Shiah di Yaman utara, banyak TPS ditinggalkan atau ditutup.
Hadi memberi suara dengan pengamanan yang ketat dekat rumahnya di Sana’a, dimana pasukan militer yang bersaingan menguasai bagian-bagian kota itu. Ia menggambarkan pemilu itu sebagai jalan satu-satunya keluar dari krisis Yaman. Pemenang hadiah Nobel Perdamaian warga Yaman, Tawakkul Karman, juga mendukung proses pemilu ketika ia memberi suara di ibukota.
Pemilihan calon tunggal itu adalah bagian dari rencana Dewan Kerjasama Teluk untuk menyingkirkan Saleh dengan mulus, sebagai tanggapan atas protes yang dipimpin pemuda selama berbulan-bulan ini menentang kekuasaan otokratik selama 33 tahun ini. Gagasan itu menjamin kekebalan presiden yang mengundurkan diri itu terhadap tuntutan hukum.
Partai yang berkuasa di Yaman dan oposisi parlemen mendukung kesepakatan itu, tetapi banyak pemrotes di jalan-jalan Sana’a menolaknya, dengan alasan kesepakatan itu mempertahankan kekuasaan dalam tangan kaum elit yang korup.
