Seorang diplomat PBB hari Kamis (7/11) mengatakan bahwa Yordania akan menggantikan Arab Saudi dalam Dewan Keamanan PBB selama dua tahun mulai bulan Januari setelah Arab Saudi menolak kursi tersebut, beberapa jam setelah negara itu terpilih.
Diplomat tersebut, yang berbicara dengan syarat namanya tidak disebut karena persetujuan itu dicapai secara tertutup, mengatakan Duta Besar Yordania untuk PBB Pangeran Zeid al Hussein terbang ke Amman Kamis malam (7/11) untuk membicarakan peranan baru Yordania dalam badan PBB yang paling berkuasa itu.
Sebelumnya pekan ini, Yordania membatalkan usahanya untuk memperoleh kursi dalam Dewan Hak Azasi Manusia, yang memberi kepada Arab Saudi jalan yang terbuka dalam pemilihan tanpa saingan Selasa depan.
"Sangat disayangkan bahwa kursi dalam badan hak azasi tertinggi dunia itu dipertukarkan sebagai barang dagangan, diperlakukan sebagai benda yang kurang berharga oleh negara-negara yang bukan demokrasi," demikian komentar Hillel Neuer, Direktur Eksekutif UN Watch, organisasi hak azasi yang berbasis di Jenewa.
Diplomat tersebut, yang berbicara dengan syarat namanya tidak disebut karena persetujuan itu dicapai secara tertutup, mengatakan Duta Besar Yordania untuk PBB Pangeran Zeid al Hussein terbang ke Amman Kamis malam (7/11) untuk membicarakan peranan baru Yordania dalam badan PBB yang paling berkuasa itu.
Sebelumnya pekan ini, Yordania membatalkan usahanya untuk memperoleh kursi dalam Dewan Hak Azasi Manusia, yang memberi kepada Arab Saudi jalan yang terbuka dalam pemilihan tanpa saingan Selasa depan.
"Sangat disayangkan bahwa kursi dalam badan hak azasi tertinggi dunia itu dipertukarkan sebagai barang dagangan, diperlakukan sebagai benda yang kurang berharga oleh negara-negara yang bukan demokrasi," demikian komentar Hillel Neuer, Direktur Eksekutif UN Watch, organisasi hak azasi yang berbasis di Jenewa.
