Yordania telah menyatakan bahwa daerah perbatasannya dengan Suriah dan Irak merupakan zona militer tertutup setelah sebuah bom mobil meledak di perbatasan Yordania dengan Suriah, Selasa (21/6), menewaskan enam tentara dan melukai 14 lainnya.
Para pejabat militer juga mengatakan, tidak akan ada kamp pengungsi baru dibangun di Yordania dan tidak akan ada perluasan terhadap kamp-kamp yang ada.
Pemboman itu terjadi di kawasan Rukban, di mana puluhan ribu orang Suriah mengungsi dalam usaha mereka memasuki Yordania.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Militer Yordania mengatakan, mereka menghancurkan beberapa kendaraan lain yang diduga terlibat dalam serangan itu, namun tidak mengungkapkan rincian lebih jauh.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, Selasa (21/6), mengatakan, Amerika Serikat mengecam serangan di Yordania. Ia juga mengungkapkan pernyataan belasungkawa Amerika terhadap keluarga para korban, dan menegaskan kembali komitmen AS untuk menyediakan bantuan keamanan bagi Yordania.
PBB telah mendata lebih dari 650 ribu pengungsi di Yordania. Negara berpenduduk 8 juta orang ini menampung lebih banyak pengungsi dibanding negara-negara lain yang berbatasan dengan Suriah. Yordania kesulitan menanggulangi para pendatang ini. [ab/as]