Yunani berjanji akan memenuhi kewajiban-kewajiban utang dana talangan internasionalnya dan tetap menjadi bagian dari blok ke-17 negara yang menggunakan euro sebagai mata uang bersama.
Dalam pembicaraan selama 25 menit melalui telepon Rabu sore, Perdana Menteri Yunani George Papandreou memberitahu Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, bahwa Yunani akan melanjutkan rencana penghematan anggarannya guna mengamankan lebih banyak bantuan internasional dan memperkecil defisitnya.
Setelah conference-call itu, juru bicara Pemerintah Yunani Elias Mossialos mengatakan ketiga pemimpin tersebut setuju bahwa Yunani tetap berada dalam eurozone.
Di Jerman, juru bicara Kanselir Angela Merkel – Steffen Seibert – mengataka Angela Merkel dan Presiden Sarkozy menekankan kepada Presiden Papandreou bahwa Yunani harus mematuhi reformasi ekonomi – termasuk penjualan sejumlah properti milik pemerintah – guna menaikkan anggaran guna membantu pemotongan defisitnya. Ia mengatakan Yunani harus memenuhi target keuangannya agar bisa terus menerima lebih banyak bantuan internasional guna membantu membiayai operasi pemerintahnya.
Seruan ini muncul menjelang pertemuan hari Jum’at di Polandia dari para menteri keuangan 17 negara anggota eurozone, yang membahas krisis utang yang berawal di Yunani, Portugal dan Irlandia, dan kini terancam akan meluas ke Italia dan Spanyol. Hal ini juga menggarisbawahi menguatnya kekhawatiran semakin mendalamnya masalah-masalah keuangan kawasan tersebut.
Menteri Keuangan Amerika Timothy Geithner akan menghadiri pembicaraan hari Jum’at di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa krisis tersebut mungkin meluas ke negara-negara lain.
Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barosso mengatakan kepada parlemen Eropa hari Rabu, komisi tersebut akan mengusulkan penciptaan “Eurobonds” sebagai jalan keluar bagi negara-negara eurozones untuk bersama-sama menjamin utang-utangnya.
