Perdana Menteri Yunani George Papandreou telah memenangkan persetujuan dari para pemimpin Uni Eropa dan IMF untuk memperoleh dana talangan yang kedua tetapi harus dapat sekarang membujuk para anggota parlemen menyepakati rancangan penghematan yang berat untuk memperoleh dana itu.
Papandreou mengatakan dana talangan yang baru itu sama besarnya dengan paket pertolongan pertama sebesar 160 milyar dolar, yang sedang dikucurkan dalam bentuk angsuran dengan persyaratan bahwa Athena menyepakati reformasi ekonomi yang mendalam.
Komisi Eropa, dalam pernyataan hari Jumat, mengatakan Komisi tersebut bersama IMF, Bank Sentral Eropa dan pihak-pihak berwenang Yunani, telah mencapai persetujuan yang memuaskan mengenai seperangkat rancangan untuk menutup defisit keuangan untuk tahun fiskal 2011 sampai dengan tahun 2014.
Para pemimpin Uni Eropa dan para kreditur Yunani mengatakan persetujuan tadi perlu diterjemahkan ke dalam rancangan undang-undang yang kongkrit sebelum akhir Juni, sebelum mereka memberi kucuran berikut, 17 milyar dolar, dari total dana talangan 160 milyar dolar yang dijanjikan tahun lalu.
Sementara itu, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengatakan bank-bank dan perusahan-perusahaan asuransi Perancis – yang memegang paling besar obligasi Yunani – telah setuju untuk menyumbang ke dana talangan. Sarkozy mengatakan lembaga-lembaga swasta itu turut menyumbang atas dasar sukarela dan adanya kesediaan yang sangat kuat untuk memelihara solidaritas di antara negara-negara dan lembaga yang begantung pada Euro.
Sarkozy tidak mau memberi rincian mengenai cara dan besarnya keterlibatan bank-bank dan perusahaan asuransi tersebut.
