Clinton Desak Korut Tempuh Jalan Damai Pasca Kim Jong Il

Menteri Luar Negeri Amerika, Hillary Clinton (19/12).

Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan harapannya agar Korea Utara berkomitmen untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara tetangganya dan lebih menghargai hak-hak rakyatnya, Senin (19/12).

Menlu Amerika Hillary Clinton mendesak pemimpin baru Korea Utara untuk memilih yang disebutnya “jalan damai” setelah kematian pemimpin Korea Utara Kim Jong Il.

Clinton hari Senin berharap Korea Utara akan bertekad untuk “memperbaiki hubungan dengan tetangga-tetangganya dan menghormati HAM rakyatnya”. Ia juga mengatakan Amerika siap membantu negara komunis yang terisolasi itu “menyambut era baru yang damai, makmur dan aman” di kawasan itu.

Sekutu terdekat Korea Utara, Tiongkok hari Selasa mengatakan bertekad “mempertahankan perdamaian dan kestabilan” di semenanjung Korea itu. Beijing mengatakan menteri luar negerinya, Yang Jiechi telah berbicara dengan Clinton dan Menlu Korea Selatan Kim Sung-hwan mengenai kematian Kim.

Tiongkok hari Selasa kembali menyatakan dukungan bagi putra dan pengganti Kim, Kim Jong Un. Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Liu Weimin mengatakan pemimpin baru Korea Utara itu dipersilahkan untuk berkunjung ke Tiongkok setiap saat.

Presiden Tiongkok Hu Jintao juga mengunjungi kedutaan Korea Utara di Beijing untuk menyampaikan belasungkawa.

Korea Selatan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Korea Utara. Menteri Persatuan Korea Selatan Yu Woo-ik hari Selasa mengatakan meskipun militer Korea Selatan tetap siaga tidak ada laporan kerusuhan dekat zona demiliterisasi yang memisahkan kedua negara.

Kedua Korea secara teknis masih dalam perang sejak tahun 1953, ketika konflik mereka selama tiga tahun diakhiri dengan gencatan senjata bukan traktat perdamaian.