Jenderal AS-Pakistan Bertemu Pertama Sejak Insiden

Panglima militer Pakistan, Jenderal Ashfaq Pervez Kayani (foto: dok).

Jenderal Pakistan, Ashfaq Kayani bertemu pertama kalin dengan dua komandan AS sejak serangan udara NATO yang menewaskan 24 tentara Pakistan.
Panglima Angkatan Bersenjata Pakistan telah bertemu dengan para komandan tinggi Amerika untuk pertama kali sejak serangan udara NATO bulan November lalu di perbatasan, yang menewaskan 24 tentara Pakistan dan menyebabkan hubungan antar kedua negara anjlok ke titik rendah yang baru.

Jendral Ashfaq Parvez Kayani hari Rabu bertemu dengan Kepala Pusat Komando Amerika Jendral James Mattis dan Komandan NATO di Afghanistan Jendral John Allen, di markas tentara di Rawalpindi – di luar Islamabad.

Militer Pakistan mengatakan para komandan tersebut akan membahas penyelidikan atas serangan lintas-batas tanggal 26 November dan perbaikan dalam prosedur koordinasi di perbatasan. Serangan mematikan itu semakin menegangkan hubungan antara Amerika dan Pakistan dan membuat Pakistan menutup rute pasokan NATO ke Afghanistan.

Tentara Pakistan bulan Januari lalu menolak penyelidikan militer Amerika yang mengatakan serangan itu disebabkan oleh kesalahan yang dibuat oleh kedua pihak. Tentara Pakistan mengatakan pihaknya tidak sependapat dengan temuan-temuan Amerika bahwa pasukan Amerika bertindak untuk membela diri dengan kekuatan selayaknya setelah ditembaki oleh tentara Pakistan. Militer Pakistan mengatakan serangan itu disengaja.

Parlemen Pakistan kini memperdebatkan aturan main yang baru dengan Amerika. Sebuah komite parlemen kini mengkaji-ulang hubungan dengan Amerika dan kini menuntut permohonan maaf Amerika atas kematian 24 tentara Pakistan dan diakhirinya serangan pesawat tanpa awak Amerika.

Presiden Amerika Barack Obama hari Selasa mengatakan kajian ulang Pakistan tentang hubungannya dengan Amerika seharusnya tidak saja menghormati kedaulatan Pakistan tetapi juga kebutuhan keamanan Amerika. Presiden Obama mengakui hubungan kedua negara menjadi tegang dalam beberapa bulan ini.

Presiden Obama berkomentar demikian bersama Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani di sela-sela KTT Nuklir Internasional di Seoul – Korea Selatan.