Tentara Suriah menggempur target-target oposisi di seantero negara itu hari Jumat, kurang dari seminggu sebelum tenggat waktu yang didukung PBB untuk gencatan senjata.
Aktivis mengatakan, gempuran baru terjadi di berbagai daerah termasuk kawasan Homs yang menjadi pusat pergolakan dan pinggiran kota Damaskus. Syrian Observatory for Human Rights mengatakan setidaknya 24 orang tewas, umumnya warga sipil. Menurut oposisi, serangan-serangan terjadi ketika puluhan ribu warga Suriah dilaporkan ikut dalam aksi-aksi protes anti-pemerintah.
Hari Kamis, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memperingatkan, konflik Suriah semakin mendalam dan serangan-serangan pasukan pemerintah terhadap daerah-daerah sipil menunjukkan tidak ada tanda-tanda mereda, meskipun ada jaminan dari Damaskus bahwa pemerintah mulai menarik tentara dari kota-kota besar.
Di hadapan Majelis Umum, Ban mengatakan, “kota-kota dan desa-desa di Suriah telah diubah menjadi zona perang.” Ia mendesak Presiden Suriah Bashar al-Assad agar “menunjukkan kepemimpinan dan visi” serta menepati janji untuk mengakhiri kekerasan selambatnya tanggal 10 April.
Presiden Assad telah menyetujui rencana perdamaian yang didukung PBB tanggal 25 Maret, tetapi utusan perdamaian internasional Kofi Annan mengatakan melalui tayangan video dari Jenewa bahwa pemerintah Suriah tidak banyak membuat kemajuan dalam mengakhiri penumpasannya terhadap pemberontakan yang telah berlangsung satu tahun.
Hari Kamis, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memperingatkan, konflik Suriah semakin mendalam dan serangan-serangan pasukan pemerintah terhadap daerah-daerah sipil menunjukkan tidak ada tanda-tanda mereda, meskipun ada jaminan dari Damaskus bahwa pemerintah mulai menarik tentara dari kota-kota besar.
Di hadapan Majelis Umum, Ban mengatakan, “kota-kota dan desa-desa di Suriah telah diubah menjadi zona perang.” Ia mendesak Presiden Suriah Bashar al-Assad agar “menunjukkan kepemimpinan dan visi” serta menepati janji untuk mengakhiri kekerasan selambatnya tanggal 10 April.
Presiden Assad telah menyetujui rencana perdamaian yang didukung PBB tanggal 25 Maret, tetapi utusan perdamaian internasional Kofi Annan mengatakan melalui tayangan video dari Jenewa bahwa pemerintah Suriah tidak banyak membuat kemajuan dalam mengakhiri penumpasannya terhadap pemberontakan yang telah berlangsung satu tahun.