Tersangka Serangan di Menara Eiffel Mengaku Berhubungan dengan ISIS

Polisi khusus Perancis melakukan pengamanan di sekitar Menara Eiffel di Paris (foto: ilustrasi).

Seorang pemuda Perancis yang baru-baru ini dibebaskan dari rumah sakit jiwa sedang diselidiki atas percobaan serangan terorisme setelah membawa sebilah pisau dan berupaya melanggar keamanan di Menara Eiffel, kata pihak berwenang hari Minggu.

Tidak ada yang cedera dalam insiden Sabtu (5/8) malam itu. Namun demikian menara itu langsung dikosongkan, menurut pernyataan perusahaan yang mengelola monumen itu.

Menara itu dibuka kembali seperti biasa Minggu pagi. Itu adalah insiden terbaru dari beberapa percobaan serangan terhadap petugas keamanan yang menjaga tempat-tempat penting di Prancis. Penjagaan diperketat di banyak tempat pasca sejumlah serangan mematikan sejak 2015.

Monumen-monumen di ibukota Prancis sering dikosongkan karena alasan keamanan sebagai bagian dari upaya itu. Dalam insiden hari Sabtu, tersangka berupaya menembus zona aman di bawah menara, mengeluarkan sebilah pisau dan meneriakkan ``Allahu Akbar,'' bahasa Arab yang berarti "Tuhan Maha Besar,” kata seorang pejabat yang memahami penyelidikan itu.

Tersangka langsung dilumpuhkan petugas keamanan dan menyerah, kata pejabat itu.

Seorang pejabat polisi Paris mengatakan tidak ada tembakan yang dilepaskan. Tersangka kemudian memberitahu polisi bahwa dia ingin menyerang seorang tentara dan telah berhubungan dengan seorang anggota ISIS yang mendorongnya melakukan aksi itu, menurut pejabat yang memahami penyelidikan.

Laki-laki itu kini sedang diselidiki atas dugaan terlibat dalam organisasi teroris dan percobaan serangan terkait terorisme terhadap pasukan keamanan. [vm/al]