Maskapai penerbangan Ryanair menyerukan bandara Inggris untuk mengurangi penjualan minuman berkadar alkohol, menyusul kenaikan tajam jumlah insiden yang membuat penumpang terganggu.
Ryanair mengeluarkan sebuah pernyataan Senin (14/8), yang meminta larangan penjualan minuman berkadar alkohol sebelum pukul 10.00 pagi dan untuk membatasi jumlah minuman di bar dan restoran sampai maksimum dua 2 gelas.
Maskapai itu mengutip statistik Otoritas Penerbangan Sipil yang menunjukkan peningkatan insiden gangguan sebesar 600 persen antara 2012-2016 dan mengatakan, penyebab yang paling banyak adalah akibat konsumsi alkohol berkelebihan.
Kenny Jacobs dari Ryanair mengatakan tidak adil bahwa bandara bisa mendapat keuntungan dari penjualan minuman berkadar alkohol yang tidak terbatas ke penumpang dan membiarkan perusahaan penerbangan yang menangani konsekuensi keamanan.
Maskapai itu mengatakan, telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah perilaku yang mengganggu penerbangannya, termasuk mencegah konsumsi minuman alkohol di dalam pesawat. [ps/jm]