Polisi di Barcelona mengatakan telah menangkap satu orang terkait serangan teroris hari Kamis (17/8) di mana seorang pengendara mobil jenis van naik ke trotoar dan mempercepat kendaraannya di zona pejalan kaki di distrik bersejarah La Rambla. Sedikitnya 13 orang tewas dan 80 lainnya luka-luka, 15 di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Serangan itu adalah yang paling menelan banyak korban sejak serangan tahun 2014, ketika beberapa pembom bunuh diri yang diilhami Al Qaeda melakukan serangan terkoordinasi terhadap beberapa kereta api penumpang di Madrid yang menewaskan 192 orang.
Serangan di Barcelona Kamis siang membuat sejumlah korban tergeletak di jalan, sementara potongan tubuh dan ceceran darah membasahi trotoar. Puluhan warga melarikan diri dalam keadaan panik, sebagian di antaranya menggendong anak kecil di pelukan mereka.
Polisi yang tiba di lokasi tak lama kemudian tampak bersiaga dengan senjata otomatis dan segera menutup lokasi. Hanya petugas gawat darurat yang diijinkan keluar masuk wilayah itu untuk melarikan para korban ke rumah sakit.
Associated Press melaporkan pemimpin wilayah Catalonia Spanyol, Carles Puigdemont mengatakan sedikitnya 13 orang tewas. Polisi tambahnya juga telah menangkap dua orang. Namun hingga laporan ini disampaikan, polisi mengatakan baru menangkap satu orang.
Stasiun televisi swasta Spanyol RTVE melaporkan tim penyelidik menduga ada dua mobil van yang digunakan dalam serangan itu, mobil pertama untuk menyerang, mobil kedua untuk melarikan diri dari lokasi kejadian.
La Rambla adalah jalan yang dipadati toko dan kios-kios kecil yang merupakan jalan alternatif menuju ke pusat kota Barcelona. Jalan ini menjadi salah satu tujuan utama turis di Barcelona. [em]