Maskapai nasional Arab Saudi yang baru, Riyadh Air, mengumumkan hari Rabu (10/30) bahwa pihaknya memesan pesawat dari Airbus.
Maskapai yang dibentuk tahun lalu itu, mencapai “kesepakatan membeli 60 pesawat lorong tunggal Airbus A321neo, sebagai langkah terbaru menuju penerbangan perdananya pada tahun 2025.
Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman melihat penerbangan sebagai unsur penting dari agenda reformasi “Visi 2030” untuk membangun kembali negara yang berpusat pada produksi minyak bumi itu. Langkah itu bertujuan meningkatkan lalu lintas tahunan hingga tiga kali lipat menjadi 330 juta penumpang pada akhir dasawarsa ini.
Ia mengumumkan diciptakannya Riyadh Air pada Maret lalu. Maskapai ini milik BUMN Saudi, Dana Investasi Publik.
BACA JUGA: Arab Saudi Berkomitmen Pertahankan Kapasitas Produksi Minyak Mentah Sambil Kejar Target IklimKesepakatan yang diumumkan itu adalah pembelian besar kedua Riyadh Air, setelah tahun lalu menyetujui pembelian 39 pesawat Boeing Dreamliner berbadan lebar, dengan opsi menambah 33 jet lagi.
Kesepakatan baru bernilai “multi-miliar dolar” itu menjadikan jumlah pesanan maskapai itu 132 dan “menempatkannya pada operasi penerbangan yang efisien, dengan gabungan armada yang optimal untuk memenuhi ambisi penerbangannya, yaitu 100 tujuan pada tahun 2030”.
Penerbangan menyumbang perekonomian Saudi sebesar $20 miliar tahun lalu, menurut laporan yang diterbitkan bulan Mei oleh otoritas penerbangan sipil. [ps/lt]
Your browser doesn’t support HTML5