Perusahaan-perusahaan tersebut menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengajukan gugatan hukum di pengadilan banding Amerika Serikat di Washington, yang menentang proses peninjauan untuk akuisisi tersebut. Langkah itu didasarkan pada klaim bahwa Biden, yang akan meninggalkan jabatannya pada tanggal 20 Januari, telah menggunakan pengaruhnya secara tidak tepat dan memblokir kesepakatan tersebut “hanya untuk alasan politik”.
Perusahaan-perusahaan tersebut mengajukan gugatan mereka “untuk membersihkan campur tangan ilegal yang sedang berlangsung terhadap akuisisi Nippon Steel terhadap US Steel,” kata mereka.
Kedua perusahaan juga menambahkan bahwa litigasi tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa “Presiden Biden mengabaikan aturan hukum untuk mendapatkan dukungan dari (serikat pekerja) dan mendukung agenda politiknya”.
Biden telah mengritik kesepakatan senilai $14,9 miliar itu selama berbulan-bulan, sambil menunda langkah yang dapat merusak hubungan dengan Tokyo.
BACA JUGA: Demi Keamanan Nasional, Biden Resmi Blokir Akuisisi US Steel oleh Nippon SteelNamun, presiden yang akan lengser - yang menjadikan pembangunan kembali basis manufaktur Amerika Serikat sebagai tujuan utama pemerintahannya, mengumumkan pada Jumat (3/1) bahwa dia memblokir akuisisi tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu mengancam keamanan nasional. Pengumuman itu menuai kritik tajam dari kedua perusahaan dan pemerintah Jepang.
Kedua perusahaan itu mengatakan, badan yang meninjau kesepakatan itu, Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) “gagal melakukan proses peninjauan regulasi yang beritikad baik dan berfokus pada keamanan nasional”. Para produsen baja itu meminta pengadilan untuk memerintahkan peninjauan ulang atas usulan merger tersebut.
Pada Senin, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mendesak Washington untuk menghapus kekhawatiran, bahwa pemblokiran kesepakatan oleh Biden dapat memengaruhi investasi di masa mendatang.
Your browser doesn’t support HTML5
Transaksi itu merupakan elemen penting dari kampanye presiden 2024, mengingat hubungan US Steel dengan Pennsylvania, negara bagian yang menjadi medan perebutan suara yang kritis secara politik dan tempat lahirnya industri baja Amerika.
Dalam wawancara dengan harian bisnis Nikkei, wakil ketua Nippon Steel Takahiro Mori mengatakan perusahaannya “tidak akan mundur setelah diperlakukan tidak masuk akal. Kami akan berjuang mati-matian.”
Proses peninjauan CFIUS “tidak memiliki integritas,” katanya, seraya menambahkan bahwa “keputusan diserahkan kepada presiden Biden tanpa konsultasi substantif apa pun” dengan perusahaan-perusahaan tersebut. [ns/jm]