AS dan Para Sekutu Kutuk Pertumpahan Darah di Kairo

Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs menjawab pertanyaan wartawan mengenai situasi di Mesir.

Amerika Serikiat mengutuk pertumpahan darah di Tahrir Square dan mendesak pemerintah Mesir agar mengusut dan menuntut pihak-pihak yang mendalangi.

Amerika Serikat dan sejumlah negara sekutunya mengutuk pertumpahan darah yang terjadi, Rabu, di Kairo, dan meminta kepada pemerintahan Presiden Mesir Hosni Mubarak agar mengekang diri dalam menghadapi demonstran.

Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan, “Bila pemerintah menghasut terjadinya kekerasan, hasutan itu harus segera dihentikan.” Demonstran anti-pemerintah menuduh rezim Mubarak mengerahkan pasukan preman bayaran dan polisi berpakaian preman untuk menumpas demonstrasi, yang sudah berlangsung selama sembilan hari ini.

Perdana Menteri Inggris David Cameron memberi pesan serupa, dengan mengatakan setiap pagelaran kekerasan memuakkan yang disponsori negara, sama sekali tidak dapat diterima.

Seorang Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton telah menyampaikan kepada Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman, Rabu, bahwa Amerika Serikat mengutuk pertumpahan darah itu dan mendesak pemerintah Mesir agar menyelidiki dan menuntut pihak-pihak yang bertanggung jawab.

Juru Bicara P.J. Crowley mengatakan tidak jelas siapa yang mengerahkan preman ke jalan-jalan Kairo. Crowley mengatakan para pendukung pemerintah telah mengetahui pihak-pihak yang menghasut kekerasan. Kekerasan yang dimaksud ini adalah serangan berdarah terhadap demonstrasi damai di Tahrir Square, Kairo.