Sedikitnya Enam Tewas Dalam Kekerasan Terkait Pemilu di Filipina

TPS-TPS sudah ditutup di Filipina, dimana paling sedikit 6 orang tewas dalam kekerasan yang terkait pemilihan. Para pemilih memberikan suara untuk anggota parlemen dan pejabat pemerintah lokal.

Para korban tewas dalam serangan tembakan dan pencegatan diseluruh negeri. Beberapa pemilih luka-luka dalam serangan bom. Pejabat mengatakan penyerang tak dikenal juga membakar paling sedikit satu TPS dan mencuri bahan pemilihan di TPS lainnya.

Meskipun keamanan diperketat dan diberlakukan larangan membawa senjata, paling sedikit 120 orang tewas sejak kampanye dimulai beberapa bulan lalu. Reporter VOA di Filipina mengatakan ketidak pedulian akan hukum, kemiskinan dan persaingan kalangan keluarga politik menyebabkan perkelahian maut ini.

Sekitar 45 juta orang berhak memberikan suara Senin untuk semua kursi DPR, setengah dari Senat, dan sekitar 18 ribu posisi pemerintahan lokal dan regional.