Militer AS Tuduh Al-Qaida di Belakang Pemboman Beruntun di Irak Utara

Pihak militer Amerika menyatakan al-Qaida kemungkinan bertanggungjawab atas berbagai pemboman di Irak Utara hari Selasa kemarin yang menewaskan lebih dari 200 orang. Pihak militer mengeluarkan komentar tersebut hari ini, kurang dari sehari setelah empat pemboman truk bunuh diri hampir serentak di sebelah barat kota Mosul.

Angkatan Darat Irak dan para pejabat setempat mengatakan jumlah korban tewas akibat empat pemboman truk bunuh diri Selasa kemarin di Irak baratlaut naik menjadi paling sedikit 200 orang.

Para pejabat mengatakan kira-kira 300 orang luka-luka dalam pemboman tersebut. Mereka mengatakan banyak korban diyakini masih terperangkap di bawah puing-puing akibat pemboman tersebut, dan bahwa jumlah korban tewas mungkin akan naik.

Serangan-serangan tersebut terjadi di daerah-daerah kediaman anggota masyarakat minoritas Yazidi. Yazidi adalah sekte agama kuno yang anggotanya sebagian besar suku Kurdi.

Di Washington, Gedung Putih mengutuk pemboman tersebut sebagai “serangan biadab terhadap warga sipil yang tidak bersalah.

Dalam berbagai berita lain, polisi Irak mengatakan sebuah bom mobil bunuh diri menyerang iring-iringan kendaraan hakim di sebelah selatan Baghdad, menewaskan dua pengawal dan tujuh orang lain, termasuk hakim itu.