Calon presiden terkemuka Taiwan Ma Ying-jeou telah mengutuk Beijing atas penindakan terhadap demonstrasi protes di Tibet. Saingannya, Frank Hsieh mengatakan keinginan calon terkuat tadi akan hubungan yang lebih erat dengan Beijing dapat membuat nasib pulau itu sama dengan Tibet.
Sieh adalah calon presiden dari partai Progresif Demokrat dalam pemilu tanggal 22 Maret yang akan menentukan pengganti Presiden Chen Shui-bian. Hsieh mengatakan ia juga menghendaki peningkatan hubungan dengan Cina, tetapi tidak dengan membahayakan keamanan Taiwan.
Dalam jumpa pers hari Senin, Ma menolak ucapan lawannya yang menyamakan Tibet dengan Taiwan, yang dianggap Beijing provinsinya yang memberontak. Tibet menjadi satu isu dalam pemilu yang akan segera diadakan, setelah televisi Taiwan mulai meliput demonstrasi protes pekan lalu dan penindakan Cina.