Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon terkejut dan mual mendengar tewasnya ratusan suku Tamil akibat gempuran artileri di Sri Lanka utara. Pernyataan yang dikeluarkan kantornya hari Senin mengatakan, ia mendesak pasukan Sri Lanka dan pemberontak Tamil jangan bertempur dengan senjata berat.
Sebelumnya, pejabat PBB di Kolombo mengatakan penduduk sipil yang terperangkap di daerah kantong yang dikuasai pemberontak mengalami mandi darah tatkala dua gelombang gempuran artileri menimpa mereka hari Sabtu dan Minggu.
Para petugas medis yang digaji pemerintah mengatakan gempuran itu menewaskan sedikitnya 430 suku Tamil termasuk 100 anak-anak, dan melukai 1300 orang. Pemerintah Sri Lanka menyangkal jumlah itu dengan mengatakan pemberontak memaksa dokter untuk membengkakan jumlah korban.
Pemerintah Amerika mengatakan sangat gusar tentang yang disebutnya jumlah korban sipil yang luar biasa besar.