Perusahaan raksasa pertambangan Inggris-Australia, Rio Tinto, membantah tuduhan bahwa 4 pejabat tinggi perusahaan itu melakukan kegiatan mata-mata di Tiongkok.
Sam Walsh, pimpinan divisi biji besi Rio Tinto, mengeluarkan pernyataan hari Jumat yang menyebut tuduhan itu "sama sekali tidak benar."
Ke-4 pejabat tinggi tadi ditahan pekan lalu dan dituduh menyuap pejabat tinggi di ke-16 perusahaan baja Tiongkok untuk memperoleh informasi dalam pembicaraan biji besi global tahun ini. Tiongkok menganggap produksi baja sebagai rahasia negara.
Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith mengatakan ia telah membicarakan kasus itu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok He Yafei di Mesir hari Kamis, dan dengan sopan tetapi kuat mendesaknya agar menyelesaikan masalah itu dengan cepat.
Orang-orang yang ditahan, antara lain, seorang warga Australia keturunan Tionghoa, Stern Hu, dan tiga warga Tiongkok yang dipekerjakan oleh Rio Tinto.