ACLU Gelar Pelatihan Hak Demonstran di AS

ACLU dan Amnesty International melakukan protes bersama di Capitol Hill, Washington, DC (1/2). (VOA/Raymond Yam)

Serikat Kebebasan Sipil Amerika (ACLU) pada Sabtu (11/3) melangsungkan pelatihan di seluruh AS guna memastikan warga sadar akan hak-hak mereka sebagai demonstran dan menyerukan perlawanan umum yang terorganisir bagi mereka yang menentang kebijakan Presiden Donald Trump.

Penyelenggara pelatihan di sebuah arena olahraga di kampus Universitas Miami itu mengatakan program itu disiarkan secara langsung ke 50 negara bagian di Amerika.

Direktur Eksekutif ACLU Anthony Romero mengatakan 200 ribu orang telah menyatakan akan mengikuti salah satu dari sekitar 2.000 acara serupa di tingkat lokal.

Romero mengatakan acara yang dilangsungkan dalam bentuk rapat umum l itu dimaksudkan untuk memanfaatkan berbagai demonstrasi yang dilakukan sejak kemenangan Trump November lalu dan memastikan agar orang mengetahui hak-hak mereka untuk menyampaikan pendapat.

Ditambahkannya, isu-isu prioritas adalah imigrasi, hak menyampaikan pendapat dan kebebasan beragama sesuai Amandemen Pertama, hak-hak reproduksi, dan hak kelompok LGBT.

“Kita akan menyampaikan gugatan hukum yang diperlukan untuk membela hak-hak ini,” ujar Romero. Ditambahkannya, “Kami yang akan bekerja di pengadilan. Kalian bekerja di jalan-jalan. Orang jadi termotivasi. Mereka ingin terlibat.”

ACLU melancarkan fasilitas untuk mengorganisir massa akar rumput di dunia maya yang disebut PeoplePower.org. Ini disebut sebagai cara bagi warga untuk melakukan demonstrasi atau rapat umum guna berhubungan atau berkoordinasi dengan orang lain yang memiliki niat yang sama, dan menyampaikan rincian gagasan ACLU.

Rencana lain adalah membentuk “kota-kota kebebasan” di seluruh Amerika yang akan mendorong pejabat-pejabat lokal meloloskan aturan yang menentang kebijakan Trump, seperti langkah untuk mendeportasi orang yang tinggal di Ameriak secara illegal, ujar Faiz Shakir, direktur politik ACLU. [em]