ADB: Perekonomian Negara-negara Berkembang Asia Stabil

  • Associated Press

Pemandangan kota Bangkok dan sungai Chao Phraya di Thailand.

Investasi pemerintah dalam infrastruktur, terutama di Indonesia, Filipina dan Thailand, telah mengimbangi lesunya permintaan ekspor dan kekeringan.

Bank Pembangunan Asia (ADB) mengatakan perekonomian negara-negara berkembang di Asia bertahan di tengah angin kencang global, dan perkiraan sebelumnya bahwa kelompok negara-negara ini akan menghadapi pertumbuhan 5,7 persen pada 2016 dan 2017 tidak berubah. Kelompok ini tumbuh 5,9 persen tahun 2015.

Sebuah laporan bank yang dirilis hari Selasa (27/9) mengatakan bahwa China, ekonomi terbesar kedua di dunia, diperkirakan mengalami pertumbuhan ekonomi 6,6 persen tahun 2016 dan 6,4 persen tahun 2017, atau 0,1 persen lebih tinggi dibandingkan perkiraan bulan Maret. Hal itu terjadi krena stimulus fiskal dan moneter yang kuat untuk mendongkrak permintaan domestik meskipun permintaan eksternal masih biasa-biasa saja.

Laporan itu mengatakan bahwa kemajuan reformasi yang stabil membantu India merealisasikan target-target pertumbuhannya, dengan perkiraan awal 7,4 persen tahun 2016 dan 7,8 persen tahun 2017 tidak berubah.

Pertumbuhan di lima ekonomi terbesar di Asia Tenggara diperkirakan pada 4,8 persen untuk 2016, sama dengan yang diproyeksikan bulan Maret, dengan kinerja kuat pada semester pertama di Filipina dan Thailand mengkompensasi perkiraan untuk Indonesia, Malaysia dan Vietnam.

Investasi pemerintah dalam infrastruktur, terutama di Indonesia, Filipina dan Thailand, telah mengimbangi lesunya permintaan ekspor dan kekeringan yang menyebabkan penurunan hasil pertanian dalam semester pertama tahun ini di Filipina dan Thailand, menurut laporan tersebut.

Pertumbuhan diperkirakan naik sampai 5,0 persen tahun 2017 dengan ekspektasi permintaan yang lebih kuat dari negara-negara industri besar, kenaikan harga ekspor, dan peningkatan investasi infrastruktur. [hd]