Reporters Without Borders mengecam para pejabat Afghanistan yang menindak keras sebuah surat kabar Afghanistan yang kritis terhadap pemerintah.
Organisasi HAM media Reporters Without Borders menuduh para pejabat Afghanistan semakin melanggar kebebasan informasi dengan menindak keras sebuah surat kabar Afghanistan yang kritis terhadap pemerintah.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Kamis, organisasi yang berbasis di Paris itu mengecam pihak berwenang kehakiman Afghanistan atas penangkapan seorang wartawan harian Mandegar yang berbasis di Kabul pada 5 Juli dan memvonis editornya dengan hukuman penjara dua setengah tahun bulan sebelumnya.
Organisasi itu mengatakan wartawan Abdolrahman Sakhizadeh ditangkap secara “sewenang-wenang” sebagai akibat dari tindakan fitnah oleh kepala anti-korupsi pemerintah Afghanistan, Azizullah Ludin.
Menurut Reporters Without Borders, Sakhizadeh telah menulis sebuah laporan tanggal 15 Mei tentang dugaan korupsi yang melibatkan para pejabat senior di departemen itu.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai berjanji untuk kebebasan berekspresi dalam pidato nasionalnya bulan Februari, seraya menyebutnya salah satu prestasi terbesar Afghanistan. Ia juga mengatakan bahwa penting bagi media Afghanistan untuk “bekerja bagi perdamaian, stabilitas, persatuan nasional dan solidaritas.”
Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Kamis, organisasi yang berbasis di Paris itu mengecam pihak berwenang kehakiman Afghanistan atas penangkapan seorang wartawan harian Mandegar yang berbasis di Kabul pada 5 Juli dan memvonis editornya dengan hukuman penjara dua setengah tahun bulan sebelumnya.
Organisasi itu mengatakan wartawan Abdolrahman Sakhizadeh ditangkap secara “sewenang-wenang” sebagai akibat dari tindakan fitnah oleh kepala anti-korupsi pemerintah Afghanistan, Azizullah Ludin.
Menurut Reporters Without Borders, Sakhizadeh telah menulis sebuah laporan tanggal 15 Mei tentang dugaan korupsi yang melibatkan para pejabat senior di departemen itu.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai berjanji untuk kebebasan berekspresi dalam pidato nasionalnya bulan Februari, seraya menyebutnya salah satu prestasi terbesar Afghanistan. Ia juga mengatakan bahwa penting bagi media Afghanistan untuk “bekerja bagi perdamaian, stabilitas, persatuan nasional dan solidaritas.”