Afghanistan mengadakan hari berkabung nasional hari Minggu (28/1), sehari setelah pemberontak menggunakan ambulans yang penuh bahan peledak untuk melakukan peledakan dahsyat di luar gedung pemerintah di Kabul.
Para pejabat mengatakan hari Minggu jumlah korban jiwa telah meningkat menjadi 103 orang, sementara 235 orang lainnya luka-luka dalam serangan di ibukota. Taliban telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Menteri Dalam Negeri Wais Ahmad Barmak, ketika mengeluarkan angka korban terbaru pada jumpa pers di Kabul, mengatakan banyak polisi termasuk di antara yang tewas. Tetapi ia tidak memberi angkanya dan mengatakan 30 orang polisi juga termasuk di antara korban luka.
Massom Stanekzai, kepala badan intelijens Afghanistan, mengatakan kepada para wartawan pihak berwenang telah menangkap lima orang sehubungan dengan pemboman hari Sabtu dan penyelidikan masih terus berlangsung.
Ia menolak kecaman terhadap Direktorat Keamanan Nasionalnya atau NDS dan lembaga keamanan lain atas kegagalan mereka mencegah serangan militan berkali-kali di Kabul dan tempat lain di negara itu.
"Kami telah mencegah banyak insiden demikian tetapi sebagian insiden seperti ini dapat lolos," kata Stanekzai. Ia menyalahkan lagi negara tetangga Pakistan di mana ia menuduh kota-kota besar menjadi tempat pangkalan-pangkalan pemberontak. [gp]