Air Minum Kemasan Barang Langka di Tokyo

Ibu-ibu dengan anak balita mendapat air minum dalam kemasan di sebuah klinik di Tokyo, Kamis (24/3).

Pemda Tokyo mulai membagikan air minum kemasan kepada para ibu yang memiliki balita sehari setelah radiasi ditemukan dalam pasokan air.

Pemerintah Jepang mengimbau kepada masyarakat agar tidak menimbun air, tetapi masyarakat setempat tidak menghirukan himbauan tersebut. Pada hari Kamis, air kemasan hampir mustahil ditemukan di Tokyo.

Toko-toko dan mesin-mesin penjual minuman diserbu pada malam sebelumnya, setelah pemerintah mengungkapkan bahwa tingkat yodium radioaktif dalam air ledeng berada pada tingkat yang tidak aman bagi bayi.

Kamis siang, Tokyo mengatakan kadar tersebut telah turun dan kembali berada di bawah batas aman untuk bayi. Tapi, laporan tersebut muncul ketika dua kota tetangga, Kawaguchi di utara dan Matsudo di timur, mengatakan tingkat radiasi dalam air mereka kini tidak aman bagi bayi.

Air merupakan salah satu barang langka di Tokyo, hampir dua minggu setelah gempa melanda. Di supermarket Maruetsu di pusat Tokyo, ada banyak daging, ikan dan sayuran. Tapi, yang tidak akan ditemukan pengunjung adalah kertas toilet, popok sekali pakai, susu atau ramen instan. Telur mulai ada lagi, tetapi dibatasi untuk satu kotak per keluarga.

Sekretaris Kabinet Jepang, Yukio Edano, mengatakan pemerintah berupaya meningkatkan pasokan air kemasan. Menurut Edano, ia akan meminta produsen minuman untuk meningkatkan produksi dan pemerintah mungkin akan mengimpor air dari luar negeri.

Tetapi meningkatkan pasokan mungkin sulit, karena banyak perusahaan yang sudah mencapai kapasitas penuh agar bisa memasok air ke Jepang sebelah utara yang terkena dampak bencana paling parah.