Tentara Yaman menewaskan setidaknya 11 warga sipil di salah satu kota terbesar negara itu, sehari setelah utusan PBB memulai misi mendesak Presiden Ali Abdullah Saleh untuk menyerahkan kekuasaan.
Para petugas medis dan saksi mata mengatakan warga sipil tewas Jumat pagi ketika tentara Yaman memulai lagi serangan dengan senjata berat terhadap Taiz, di mana demonstran selama ini menuntut Presiden Saleh untuk mundur.
Laporan media menyebutkan, tentara melepas tembakan dekat Freedom Square, tempat berlangsungnya aksi protes menentang Presiden Saleh. Kantor berita Reuters melaporkan, bentrokan yang menelan korban juga terjadi antara pasukan pro-Saleh dan pengikut pemimpin suku yang beroposisi.
Sementara itu di ibukota, Sana'a, puluhan ribu demonstran yang saling bersaing berkumpul untuk menunjukkan dukungan dan tentangan terhadap Presiden Saleh.
Kekerasan itu terjadi bersamaan kunjungan utusan PBB Jamal bin Omar yang tiba di Yaman hari Kamis untuk berusaha meyakinkan Presiden Saleh agar menerima prakarsa yang mengimbaunya untuk menyerahkan kekuasaan.
Presiden Saleh menyatakan dalam beberapa kesempatan bahwa ia akan menerima syarat-syarat prakarsa yang dimediasi Dewan Kerjasama Teluk (GCC). Namun, setiap kali pula ia berubah pendirian, tidak mau menandatangani prakarsa tersebut.