Puluhan ribu muslim berdemonstrasi pada hari Jumat (13/10) di seluruh Timur Tengah untuk mendukung Palestina dan menentang serangan udara Israel yang menghantam Gaza. Demonstrasi ini menggarisbawahi risiko konflik regional yang lebih luas ketika Israel bersiap untuk kemungkinan invasi darat di jalur pantai tersebut.
Dari Amman, Yordania, hingga ibu kota Yaman, Sanaa, muslim turun ke jalan setelah salat Jumat, karena marah atas serangan Israel dalam perang yang dimulai setelah kelompok militan Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada Sabtu (7/10) lalu.
Di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, polisi Israel hanya mengizinkan pria lanjut usia, wanita dan anak-anak untuk memasuki kompleks di puncak bukit yang luas untuk salat, dalam upaya membatasi potensi kekerasan karena puluhan ribu orang biasanya datang untuk salat Jumat.
Di Beirut, ribuan pendukung Hizbullah mengibarkan bendera Lebanon, Palestina dan Hizbullah, meneriakkan slogan-slogan mendukung Gaza dan menyerukan “kematian bagi Israel.” Kelompok militan yang didukung oleh Iran di Lebanon itu telah melancarkan serangan sejak serangan Hamas, namun sebagian besar belum ikut berperang.
Di Baghdad, puluhan ribu orang berkumpul di Lapangan Tahrir di pusat ibu kota Irak untuk melakukan protes yang diserukan oleh ulama Syiah berpengaruh dan pemimpin politik Muqtada al-Sadr.
“Semoga demonstrasi ini… membuat takut penjahat besar, Amerika, yang mendukung terorisme Zionis terhadap orang-orang yang kita cintai di Palestina,” kata al-Sadr dalam pernyataan online.
Di seluruh Iran, yang merupakan pendukung Hamas dan musuh bebuyutan regional Israel, para demonstran melakukan protes. Di Teheran, ibu kota negara tersebut, mereka membakar bendera Israel dan Ameirka, sambil meneriakkan: “Matilah Israel, Matilah Israel.”
Di Sanaa, Yaman, yang dikuasai oleh pemberontak Houthi dukungan Iran dan masih berperang melawan koalisi pimpinan Saudi, tayangan langsung televisi menunjukkan para demonstran berkerumun di jalan-jalan dan mengibarkan bendera Yaman dan Palestina. Slogan para pemberontak sejak lama adalah: “Allahu Akbar; kematian bagi Amerika; kematian bagi Israel; kutukan terhadap Yahudi; kemenangan bagi Islam.”
Setelah salat di Islamabad, ibu kota Pakistan, beberapa jamaah menginjak-injak bendera Amerika dan Israel. Protes itu kemudian bubar dengan damai, meskipun protes yang lebih besar diperkirakan akan terjadi pada hari Sabtu waktu setempat. [lt/ab]