Aksi Tembak Target Demonstran di Thailand, 1 Tewas, 3 Luka

Jenderal Prayuth Chap-ocah (kanan) dalam konferensi pers di markas besar militer di Bangkok, Thailand (27/12).

Insiden penembakan demonstran di Thailand, Sabtu pagi (28/12) dikhawatirkan akan memicu kekerasan dalam krisis politik yang meningkat di negara itu.
Para pejabat di Thailand mengatakan, seorang tewas dan tiga lainnya cedera Sabtu pagi, setelah sedikitnya seorang pria yang tidak diketahui identitasnya menembakkan senjata api ke arah sebuah kelompok demonstran anti pemerintah di ibukota, Bangkok.

Beberapa saksi mengatakan tembakan itu berasal dari sebuah mobil yang melintas, dan diarahkan ke arah para demonstran yang berkemah dekat Wisma Pemerintah. Dikhawatirkan insiden ini akan memicu kekerasan dalam krisis politik yang meningkat di Thailand.

Polisi belum mengetahui identitas penyerang. Aksi penembakan itu berlangsung hanya beberapa jam setelah panglima militer Thailand, Jumat menyerukan pengekangan diri dari kedua pihak dan tidak secara tegas mengesampingkan kemungkinan dilakukannya kudeta oleh militer.

Ketika ditanya mengenai apakah militer akan melancarkan kudeta, Jenderal Prayuth Chap-ocah mengatakan “Pintu untuk kudeta tidak terbuka atau tertutup.”

Wakil Perdana Menteri Surapong Tovichakchaikul hari Jumat (27/12) mengatakan, ia akan minta agar militer membantu mengamankan pendaftaran calon peserta pemilu yang dimulai hari Sabtu.