Aktivis Anti Korupsi Adakan 'Tur Properti' Hasil Pencucian Uang di London

  • Henry Ridgwell

Komplek apartemen mewah "One Hyde Park" di London. Banyak properti di London diduga dibeli dari "uang gelap" hasil korupsi.

Aktivis anti-korupsi berharap bisa menyorot ratusan juta dolar yang disalurkan melalui London setiap tahun dengan menyelenggarakan tur properti yang diduga dibeli dengan uang gelap. Tur terakhir berfokus pada uang korupsi yang berasal dari Nigeria.

"Kleptocracy Tour" demikian sebutan untuk perjalanan menuju sisi gelap globalisasi. Dan analogi Star Wars ini tidak berakhir di sana. Aktivis anti korupsi Oliver Bullough termasuk di antara pemandu wisata tersebut:

"Intinya, Death Star globalisasi berada di sini, di London."

Para aktivis mengatakan Inggris menyedot uang korupsi dari seluruh dunia.

Ini adalah tur kleptokrasi pertama yang berfokus pada Nigeria. Juga di antara pemandu wisata adalah Matthew Page - mantan analis Departemen Luar Negeri AS, sekarang bekerja untuk Transparency International.

"Masyarakat internasional, khususnya Inggris, Amerika Serikat, pusat-pusat keuangan lainnya, memainkan peran besar dalam memfasilitasi korupsi elit di Nigeria, dengan menciptakan perusahaan-perusahaan kosong untuk melindungi penghindar pajak perusahaan di luar negeri, undang-undang perbankan dan undang-undang properti yang longgar," kata Page.

Persinggahan pertama tur itu adalah distrik kaya Belgravia di London. Dokumen-dokumen pajak yang bocor dari firma hukum Panama Mossack

Fonseca menunjukkan dua properti bernilai jutaan dolar terkait dengan Ketua Senat Nigeria Bukola Saraki. Dia telah membantah tuduhan tersebut.

Beberapa lokasi tur lainnya adalah properti-properti mewah yang sedang dalam proses penyitaan aset oleh pengadilan di Houston, Texas. Departemen Kehakiman AS sedang menyelidiki tuduhan bahwa properti itu diterima sebagai sogokan oleh Diezani Alison-Madueke, yang pernah menjabat Menteri Perminyakan Nigeria dan Sekretaris OPEC.

Analis Nigeria Clementine Wallop mengatakan Presiden Nigeria sedang menindaklanjuti, meskipun secara perlahan, dan berjanji akan memberantas korupsi, yang berdampak sangat korosif.

"Korupsi berkontribusi terhadap kemiskinan, pendidikan yang buruk, dan aksi-aksi teroris. . Ada komunitas di mana orang-orang muda terpaksa atau dibawa masuk ke dalam organisasi seperti Boko Haram karena kemiskinan yang diakibatkan oleh korupsi," papar Wallop.

Menteri Informasi Nigeria Lia Mohammed mengatakan kepada VOA bahwa negara-negara Barat harus berbuat lebih banyak untuk membantu mengembalikan uang korupsi.

"Pemerintah tidak akan ragu untuk mengejar orang-orang ini, tapi kami juga membutuhkan kerjasama dari banyak negara asing, karena terkadang kami terhambat oleh yurisdiksi asing," tuturnya.

Diperkirakan $100 miliar uang korupsi mengalir ke London setiap tahunnya. Aktivis mengatakan kekhawatiran tentang kondisi ekonomi menyusul Brexit telah menghambat upaya pemerintah untuk menumpas korupsi global, sebuah industri dengan ibukota Inggris sebagai pusatnya. [as/ii]