Para aktivis anti senjata api dan salah seorang siswa yang selamat dalam penembakan di sekolah menengah di Florida, Minggu (26/8), menyelesaikan jalan kaki sejauh 80 km ke markas besar pembuat senjata api Smith & Wesson untuk memprotes kekerasan bersenjata dan pabrik senjata.
Lebih dari 100 orang demonstran berkumpul di muka kantor besar pabrik senjata itu di Kota Springfield sambil membawa bendera Amerika dan poster-poster bertuliskan “Kita bisa mengakhiri kekerasan bersenjata,” dan “Kami perlu buku dan bukan peluru.”
Kantor berita Associated Press melaporkan, para demonstran itu mengecam Smith & Wesson sebagai pembuat senapan otomatis yang digunakan dalam penembakan massal di sekolah menengah di Kota Parkland pada Februari.
Kelompok itu minta agar perusahaan senjata tadi menyumbang $5 juta untuk riset tentang kekerasan bersenjata, dan sekaligus mendesak supaya perusahaan itu tidak lagi membuat senapan serbu yang telah dilarang oleh peraturan negara bagian Massachusetts pada 2004. [ii]