Meski dihalangi pihak berwajib, para aktivis Korea Selatan berhasil mengirim ribuan selebaran propaganda melintasi perbatasan ke Korea Utara dengan balon-balon udara.
Para aktivis Korea Selatan mengirim ribuan selebaran propaganda melintasi perbatasan ke Korea Utara dengan balon-balon udara, meskipun ada peringatan dari Seoul dan ancaman pembalasan dari Pyongyang.
Para anggota Pejuang Kebebasan bagi Korea Utara meluncurkan balon-balon udara hari Senin dari sebuah lokasi di Pulau Ganghwa, sebelah barat ibukota Korea Selatan. Peluncuran berlangsung tujuh jam setelah polisi Korea Selatan menghalangi mereka mencapai lokasi peluncuran yang direncanakan semula.
Sebelumnya, penyelenggara kegiatan itu Pak Sang-hak menyebut upaya-upaya pemerintah Korea Selatan untuk menghalangi-halangi peluncuran itu menggelikan.
Aparat keamanan Korea Selatan berhadap-hadapan dengan para aktivis, yakni sekelompok pembelot Korea Utara, di dekat Taman Imjingak, sebelah selatan Zona Demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Selatan.
Sebelum konfrontasi itu, jurubicara Kementerian Unifikasi Kim Hyung-suk meminta para aktivis agar menahan diri.
Kantor berita resmi Korea Utara KCNA hari Jumat menyatakan bahwa Komando Front Barat militernya akan melancarkan serangan “tanpa belas kasihan” dan tanpa peringatan jika selebaran itu jadi dikirim.
Para anggota Pejuang Kebebasan bagi Korea Utara meluncurkan balon-balon udara hari Senin dari sebuah lokasi di Pulau Ganghwa, sebelah barat ibukota Korea Selatan. Peluncuran berlangsung tujuh jam setelah polisi Korea Selatan menghalangi mereka mencapai lokasi peluncuran yang direncanakan semula.
Sebelumnya, penyelenggara kegiatan itu Pak Sang-hak menyebut upaya-upaya pemerintah Korea Selatan untuk menghalangi-halangi peluncuran itu menggelikan.
Aparat keamanan Korea Selatan berhadap-hadapan dengan para aktivis, yakni sekelompok pembelot Korea Utara, di dekat Taman Imjingak, sebelah selatan Zona Demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Selatan.
Sebelum konfrontasi itu, jurubicara Kementerian Unifikasi Kim Hyung-suk meminta para aktivis agar menahan diri.
Kantor berita resmi Korea Utara KCNA hari Jumat menyatakan bahwa Komando Front Barat militernya akan melancarkan serangan “tanpa belas kasihan” dan tanpa peringatan jika selebaran itu jadi dikirim.