Sekelompok kecil aktivis prodemokrasi Hong Kong menggelar demonstrasi di depan kantor Perwakilan Pemerintah Pusat China di Hong Kong, Kamis (1/10), untuk memprotes kemunduran HAM di China.
Mereka hanya terdiri dari empat orang, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan puluhan orang dan wartawan yang menyaksikan aksi mereka. Para aktivis tersebut mematuhi larangan berkumpul lebih dari empat orang di tengah pandemi virus corona.
Lee Cheuk-yan, Ketua Aliansi Hong Kong Pendukung Gerakan Demokrasi Patriotik China, terlibat dalam aksi yang digelar bertepatan dengan Hari Nasional China itu. Ia mengungkapkan betapa pentingnya menggelar aksi protes pada hari itu.
Lee mengatakan, para aktivis prodemokrasi yakin satu-satunya cara mewujudkan masa depan China yang cemerlang adalah melalui demokrasi dan kebebasan. Tanpa kedua hal itu, tidak akan ada kebahagiaan, melainkan hanya duka cita.
Kantor Perwakilan Pemerintah Pusat China telah menjadi fokus protes-protes di Hong Kong selama bertahun-tahun. Kantor ini kini dikelilingi barikade-barikade berat yang tinggi. Para aktivis menempelkan ke penghalang-penghalang itu foto-foto para pengacara HAM yang menurut mereka ditindas di China daratan.
Polisi hadir di lokasi demonstrasi, namun tidak mengambil tindakan apapun. Polisi tahun ini menolak permohonan izin untuk menggelar aksi protes yang diorganisasikan kelompok Front HAM Sipil (CHRF). Tahun lalu, aksi itu diikuti ratusan ribu orang. [ab/uh]