Polisi di Hong Kong telah menangkap tiga aktivis prodemokrasi terkemuka, menjelang protes besar yang direncanakan berlangsung Sabtu. Protes tersebut telah dibatalkan penyelenggaranya setelah permohonan izin protes itu ditolak.
Joshua Wong, pendiri partai politik Demosisto, ditangkap hari Jumat (30/8) atas dugaan menyelenggarakan protes tanpa izin pada 21 Juni lalu, kata polisi.
“Ia mendadak didorong masuk ke sebuah mobil pribadi di jalan,” sebut Demosisto dalam akun Twitter resminya. Partai ini mendukung demokrasi yang lebih besar di Hong Kong.
Agnes Chow, juga anggota Demosisto, ditangkap di rumahnya.
Polisi mengatakan Wong dan Chow, keduanya berusia 22 tahun, sedang diselidiki atas dugaan “menyelenggarakan pertemuan tak terorganisir” dan “secara sadar berpartisipasi dalam pertemuan tidak sah.”
Wong adalah sosok terkemuka Gerakan Payung Hong Kong yang menuntut demokrasi penuh dalam protes tahun 2014 yang melumpuhkan beberapa bagian kota itu selama 79 hari. Pada Juni lalu, ia dibebaskan dari penjara setelah menjalani hukuman lima pekan karena menghina pengadilan.
BACA JUGA: Pemimpin Prodemokrasi Hong Kong, Joshua Wong, DitangkapPada hari Kamis (29/8), polisi juga menangkap Andy Chan, pendiri Partai Nasional Hong Kong yang prokemerdekaan atas dugaan “berpartisipasi dalam kerusuhan” dan “menyerang polisi” dalam protes 13 Juli lalu.
Polisi telah menangkap sekitar 900 pengunjuk rasa sejak demonstrasi dimulai pada Juni lalu untuk menghentikan RUU ekstradisi yang kini dibatalkan. Legislasi tersebut akan memungkinkan tersangka penjahat dikirim ke China Daratan untuk diadili.
Protes-protes yang secara umum berlangsung damai itu telah berubah menjadi gerakan menuntut reformasi demokrasi, dan belakangan ini telah berubah menjadi kekerasan, di mana demonstran bentrok dengan polisi yang kadang-kadang menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan para aktivis. [uh/lt]