Al-Qaida akan Bebaskan Tawanan Jika Perancis Batalkan Larangan Burka

Cabang Al-Qaida di Afrika Utara menawarkan imbalan pembebasan tujuh sandera, termasuk lima warga Perancis jika larangan burka dibatalkan.

Sebuah laporan televisi mengatakan cabang Al-Qaida di Afrika Utara ingin Perancis membatalkan larangan memakai burka dan sebagai imbalannya, pembebasan tujuh sandera, termasuk lima warga Perancis.

Televisi al-Arabiya yang berbasis di Dubai melaporkan Senin bahwa para penculik juga menuntut pembebasan beberapa tahanan yang ditahan Perancis dan uang tunai sebesar 9,7 juta dolar.

Pejabat Perancis tidak memberi komentar terhadap berita ini. Perancis baru-baru ini meloloskan sebuah UU yang melarang pemakaian burka di tempat-tempat umum, kecuali tempat ibadah.

Minggu sore, seorang pejabat di Niger mengatakan satu-satunya perempuan dalam kelompok itu, Francoise Larribe yang berkebangsaan Perancis, sakit ketika diculik dan membutuhkan bantuan medis.

Orang bersenjata menculik lima orang berkebangsaan Perancis, satu warga Togo dan satu warga Madagaskar pada 16 September di Niger utara. Pejabat mengatakan para sandera kini ditahan di Mali yang bersebelahan.