Otorita Antar Pemerintah untuk Pembangunan, atau IGAD mengatakan, kelompok militan telah berkembang dan membentuk sayap militer khusus untuk melakukan serangan di Kenya dan Ethiopia.
Dalam laporan 53-halaman berjudul, "Al-Shabab sebagai Ancaman Keamanan Transnasional," IGAD mengatakan, meskipun pangkalan-pangkalan utama al-Shabab terdapat di Somalia, "identitas dan aspirasi"-nya telah bergeser dan berubah menjadi kelompok "organisasi transnasional" yang punya anggota di seluruh Afrika Timur.
IGAD mengatakan, kematian pemimpin kelompok itu tidak banyak mempengaruhi operasi kelompok dan kemampuannya untuk menyerang.
IGAD mengatakan mantan pemimpin, Ahmed Abdi Godane, membentuk dua sayap militer: Jaysh Ayman, yang bertugas untuk melaksanakan serangan di Kenya, Uganda dan Tanzania serta Jaysh al-usra, diciptakan untuk melakukan serangan di Ethiopia.
Keberadaan unit yang khusus untuk merencanakan serangan di Ethiopia itu relatif baru, tapi IGAD mengatakan, sejauh ini tidak banyak berhasil. Ia mengatakan, kelompok teroris itu berencana menyerang stadion dalam pertandingan kualifikasi sepak bola Piala Dunia di Addis Ababa pada tahun 2013, tetapi komplotan itu secara tidak sengaja meledakkan diri mereka sendiri.
Sebuah komplotan kedua untuk menyerang Ethiopia juga digagalkan oleh pasukan keamanan negara itu.
IGAD mendesak negara-negara regional untuk mengambil langkah-langkah "khusus" guna melawan ancaman al-Shabab di Somalia dan di wilayah itu.
Langkah-langkah itu termasuk berbagi informasi, membentuk tim analisis bersama dan unit gabungan untuk menyelidiki ancaman terkait al- Shabab. IGAD mengatakan, pembagian informasi antara pemerintah tidak dilakukan secara teratur dan umumnya dianggap tidak memadai." [ps/ii]