Seorang warga Amerika yang menyatakan keluar dari kelompok militan Somalia al-Shabab dilaporkan tewas dibunuh sejumlah anggota kelompok itu.
Seorang warga Amerika yang memutuskan hubungan dengan kelompok militan Somalia al-Shabab dilaporkan telah dibunuh oleh sejumlah anggota kelompok itu.
Beberapa bekas militan memberitahu VOA, Omar Hammami tewas Kamis pagi setelah militan menyerang tempat persembunyiannya di dekat desa Shongoleh di kawasan Gedo, Somalia.
Belum ada konfirmasi dari al-Shabab di akun Twitternya yang sering digunakan oleh kelompok itu untuk mengumumkan serangan.
Pemerintah Amerika menuduh Hammami menyediakan dukungan materi bagi al-Shabab dan menyediakan hadiah lima juta dolar bagi informasi yang mengarah pada penangkapannya.
Dalam wawancara dengan VOA Seksi Siaran Somalia sembilan hari lalu, Hammami mengatakan ia telah memutus hubungan dengan al-Shabab dan menuduh pemimpinnya, Moktar Abu Zubayr, berusaha merebut kekuasaan dengan segala cara.
Dalam wawancara itu, Hammami mengatakan al-Shabab berusaha membunuhnya. Ia juga mengatakan dia masih menganggap dirinya seorang teroris dan menolak gagasan pulang ke Amerika atau berbicara dengan para pejabat Amerika.
Hari Kamis ayahnya mengatakan dia telah berbicara dengan pihak berwenang Amerika tentang putranya, tetapi menambahkan bahwa dia tidak ada kontak dengan putranya sejak ia berangkat ke Somalia tahun 2006. Dia juga mengatakan tidak tahu apa yang menyebabkan putranya menjadi radikal dan bergabung dengan al-Shabab yang terkait dengan al-Qaida.
Para militan itu juga membunuh dua orang lain dalam serangan tersebut, termasuk Osama al-Britaini, warga Inggris asal Pakistan.
Beberapa bekas militan memberitahu VOA, Omar Hammami tewas Kamis pagi setelah militan menyerang tempat persembunyiannya di dekat desa Shongoleh di kawasan Gedo, Somalia.
Belum ada konfirmasi dari al-Shabab di akun Twitternya yang sering digunakan oleh kelompok itu untuk mengumumkan serangan.
Pemerintah Amerika menuduh Hammami menyediakan dukungan materi bagi al-Shabab dan menyediakan hadiah lima juta dolar bagi informasi yang mengarah pada penangkapannya.
Dalam wawancara dengan VOA Seksi Siaran Somalia sembilan hari lalu, Hammami mengatakan ia telah memutus hubungan dengan al-Shabab dan menuduh pemimpinnya, Moktar Abu Zubayr, berusaha merebut kekuasaan dengan segala cara.
Dalam wawancara itu, Hammami mengatakan al-Shabab berusaha membunuhnya. Ia juga mengatakan dia masih menganggap dirinya seorang teroris dan menolak gagasan pulang ke Amerika atau berbicara dengan para pejabat Amerika.
Hari Kamis ayahnya mengatakan dia telah berbicara dengan pihak berwenang Amerika tentang putranya, tetapi menambahkan bahwa dia tidak ada kontak dengan putranya sejak ia berangkat ke Somalia tahun 2006. Dia juga mengatakan tidak tahu apa yang menyebabkan putranya menjadi radikal dan bergabung dengan al-Shabab yang terkait dengan al-Qaida.
Para militan itu juga membunuh dua orang lain dalam serangan tersebut, termasuk Osama al-Britaini, warga Inggris asal Pakistan.