Seorang penyelidik federal Amerika mengatakan, sebuah alat pengaman canggih baru kemungkinan bisa mencegah terjadinya kecelakaan pada kereta penumpang Amtrak Selasa lalu di Philadelphia.
Badan Pengawas Keamanan Nasional Amerika (NTSB) mengatakan, kereta itu kemungkinan melaju dengan kecepatan lebih dari 160 kilometer per jam – atau sedikitnya dua kali lipat dari batas kecepatan yang dianjurkan – pada sebuah belokan, sehingga menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 200 lainnya, beberapa di antara mereka dalam kondisi kritis.
Penyelidik NTSB Robert Sumwalt mengatakan, lokasi di mana kecelakaan terjadi belum dilengkapi sebuah sistem yang sebut Positive Train Control (PTC) , yang memanfaatkan GPS dan sejumlah perangkat monitor lain yang bisa secara otomatis memperlambat kecepatan kereta jika kecepatannya berlebihan, atau dalam bahaya bertabrakan dengan kereta lain.
Pada 2008, Kongres meloloskan undang-undang yang mengharuskan Amtrak, dinas layanan kereta penumpang yang didanai pemerintah, dan semua kereta barang dan komuter swasta lainnya, menggunakan sistem PTC sebelum akhir tahun ini.
Namun, Komisi Perdagangan dan Transportasi Senat menyetujui langkah itu Maret sehingga memungkinkan industri kereta menunda pemasangan sistem itu hingga setidaknya tahun 2020, setelah industri itu melobi para legislator bahwa mereka memerlukan lebih banyak waktu.