AS Amati Larangan Ukraina atas Situs-situs Web Rusia

Seorang perempuan menggunakan Yandex taxi di Kiev, Ukraina, May 16, 2017. (Foto: dok). Yandex adalah perusahaan teknologi Rusia yang mengkhususkan diri pada layanan dan produk berbasis Internet.

Para pejabat Amerika mengatakan mereka memantau keputusan Ukraina memblokir akses ke sejumlah situs web Rusia dalam babak terbaru sanksi-sanksi atas aneksasi Crimea tahun 2014 oleh Rusia.

Departemen Luar Negeri Amerika belum menentukan sikap resmi dalam masalah ini. Tetapi, seorang pejabat Amerika mengatakan kepada VOA bahwa keputusan Presiden Ukraina Petro Poroshenko baru-baru ini untuk menghentikan akses ke beberapa situs web populer Rusia, seperti mesin pencari Yandex, selama tiga tahun, merongrong hak konstitusional negara itu tentang kebebasan menyatakan pendapat.

Meskipun ada kampanye media yang dikendalikan Rusia untuk merongrong media Barat - dan pemerintah Ukraina - dengan berita tidak benar dan informasi palsu, "kebebasan berekspresi adalah unsur kunci dari setiap demokrasi yang sehat, dan ini diabadikan dalam Konstitusi Ukraina," kata pejabat Amerika itu.

"Kami meminta pemerintah Ukraina agar mencari cara untuk melindungi kepentingan nasionalnya tanpa merongrong prinsip konstitusionalnya," kata pejabat tersebut.

Ketika ditanya apakah ada komunikasi antara para pejabat Amerika dan Ukraina sebelum pengumuman mengenai larangan Poroshenko itu, pejabat tersebut mengatakan "kami secara rutin terlibat dalam percakapan dengan pemerintah Ukraina tentang pentingnya menegakkan kebebasan menyatakan pendapat. " [sp/ii]