Obama meminta semua pihak yang terlibat melakukan refleksi dan mengambil sikap bertanggung jawab.
Presiden AS Barack Obama kembali menajamkan fokus Amerika pada Suriah setelah gagalnya perundingan yang dimediasi PBB guna mengakhiri perang saudara di negara itu. Beberapa kendala diplomasi memaksa Amerika untuk mengkaji kembali pendekatannya terhadap Suriah.
“Akan ada beberapa langkah mendesak yang harus kita ambil untuk membantu situasi kemanusiaan di Suriah. Ada beberapa langkah segera yang dapat kita lakukan untuk lebih menekan rezim Assad dan kita akan mengajak semua pihak yang prihatin dengan kondisi ini untuk menggerakkan solusi diplomatik,” ujarnya.
Presiden Obama berbicara setelah mediator PBB Lakhdar Brahimi mengatakan perundingan selama beberapa hari antara pemerintah Suriah dan kelompok koalisi pemberontak menemui jalan buntu terkait isu pemerintahan transisi yang akan memerintah Suriah pasca Assad.
“Saya kira akan lebih baik jika semua pihak melakukan refleksi dan mengambil sikap bertanggung jawab. Apakah mereka ingin proses perdamaian ini tetap berlangsung atau tidak?” tambahnya.
Pemerintah Suriah dan wakil-wakil kelompok pemberontak saling menuduh tentang kebuntuan tersebut. Sementara itu pertumpahan darah di Suriah berlanjut.
Beberapa anggota Kongres Amerika mencatat kekacauan yang berlangsung di sana. Senator John McCain menuntut tanggapan Amerika yang lebih tegas.
“Di mana Presiden Obama yang dulu mengatakan bahwa ia menolak tiran brutal yang membantai rakyatnya tanpa ampun, sementara negara terkuat dalam sejarah dunia hanya menonton dan tidak melakukan apa-apa? Di mana kemarahan kita? Di mana rasa malu kita?” ujarnya.
McCain sudah sejak lama mendesakkan pemberlakuan zona larangan terbang di Suriah dan mempersenjatai kelompok-kelompok pemberontak yang tidak terkait al-Qaida.
“Memang benar bahwa pilihan-pilihan kita untuk mengakhiri konflik di Suriah tidak sempurna, dan sekarang sudah pasti lebih buruk dan lebih sedikit. Tetapi itu bukan berarti kita tidak punya pilihan di Suriah sekarang,” ujarnya.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney menanggapi komentar senator John McCain itu dengan mengatakan ia tidak mengeri apa yang sesungguhnya diinginkan senator itu.
“Saya tidak tahu apa yang sesungguhnya diinginkan McCain. Apakah ia menginginkan sebuah invasi Amerika ke Suriah? Saya tidak tahu. Atau apakah ia menginginkan sebuah serangan pemboman udara?” ujarnya.
Pemerintah Obama telah mengesampingkan pengerahan pasukan Amerika ke Suriah.
Carney mengatakan diplomasi tetap merupakan harapan terbesar bagi perdamaian di Suriah, tetapi pemerintah Obama akan tetap menuntut pertanggungjawaban Assad atas apa yang disebutnya sebagai “kekejaman yang dilakukannya terhadap rakyat Suriah”.
“Akan ada beberapa langkah mendesak yang harus kita ambil untuk membantu situasi kemanusiaan di Suriah. Ada beberapa langkah segera yang dapat kita lakukan untuk lebih menekan rezim Assad dan kita akan mengajak semua pihak yang prihatin dengan kondisi ini untuk menggerakkan solusi diplomatik,” ujarnya.
Presiden Obama berbicara setelah mediator PBB Lakhdar Brahimi mengatakan perundingan selama beberapa hari antara pemerintah Suriah dan kelompok koalisi pemberontak menemui jalan buntu terkait isu pemerintahan transisi yang akan memerintah Suriah pasca Assad.
“Saya kira akan lebih baik jika semua pihak melakukan refleksi dan mengambil sikap bertanggung jawab. Apakah mereka ingin proses perdamaian ini tetap berlangsung atau tidak?” tambahnya.
Pemerintah Suriah dan wakil-wakil kelompok pemberontak saling menuduh tentang kebuntuan tersebut. Sementara itu pertumpahan darah di Suriah berlanjut.
Beberapa anggota Kongres Amerika mencatat kekacauan yang berlangsung di sana. Senator John McCain menuntut tanggapan Amerika yang lebih tegas.
“Di mana Presiden Obama yang dulu mengatakan bahwa ia menolak tiran brutal yang membantai rakyatnya tanpa ampun, sementara negara terkuat dalam sejarah dunia hanya menonton dan tidak melakukan apa-apa? Di mana kemarahan kita? Di mana rasa malu kita?” ujarnya.
McCain sudah sejak lama mendesakkan pemberlakuan zona larangan terbang di Suriah dan mempersenjatai kelompok-kelompok pemberontak yang tidak terkait al-Qaida.
“Memang benar bahwa pilihan-pilihan kita untuk mengakhiri konflik di Suriah tidak sempurna, dan sekarang sudah pasti lebih buruk dan lebih sedikit. Tetapi itu bukan berarti kita tidak punya pilihan di Suriah sekarang,” ujarnya.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney menanggapi komentar senator John McCain itu dengan mengatakan ia tidak mengeri apa yang sesungguhnya diinginkan senator itu.
“Saya tidak tahu apa yang sesungguhnya diinginkan McCain. Apakah ia menginginkan sebuah invasi Amerika ke Suriah? Saya tidak tahu. Atau apakah ia menginginkan sebuah serangan pemboman udara?” ujarnya.
Pemerintah Obama telah mengesampingkan pengerahan pasukan Amerika ke Suriah.
Carney mengatakan diplomasi tetap merupakan harapan terbesar bagi perdamaian di Suriah, tetapi pemerintah Obama akan tetap menuntut pertanggungjawaban Assad atas apa yang disebutnya sebagai “kekejaman yang dilakukannya terhadap rakyat Suriah”.