Amerika Puji Mundurnya Presiden Bolivia

Potret mantan presiden Bolivia Evo Morales tergeletak di rumahnya di Cochabamba, Bolivia, setelah massa mendobrak masuk rumah pribadinya 10 November 2019. Morales mundur pada Minggu (10/11).

Pemerintah Amerika memuji pengunduran diri Presiden Bolivia Evo Morales dan menolak pernyataan sejumlah negara, termasuk Meksiko, bahwa Morales dipaksa mundur karena kudeta.

Presiden Amerika Donald Trump, dalam sebuah pernyataan, menyebut pengunduran diri Morales sebagai “momen penting bagi demokrasi di bumi belahan barat. Setelah hampir 14 tahun dan upayanya baru-baru ini untuk mengesampingkan konstitusi Bolivia dan kehendak rakyat, pengunduran diri Morales mempertahankan demokrasi dan membuka jalan bagi rakyat Bolivia agar suara mereka dapat didengar.”

Pernyataan Gedung Putih menambahkan bahwa peristiwa-peristiwa di Bolivia “mengirim sinyal yang kuat kepada rezim tidak sah di Venezuela dan Nikaragua bahwa demokrasi dan kehendak rakyat akan selalu menang. Kita kini selangkah lebih dekat ke negara di belahan barat yang sepenuhnya demokratis, makmur dan bebas.”

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan kepada wartawan lewat telekonferensi Senin (11/11) sore bahwa Amerika tidak menganggap pengunduran diri Morales sebagai bagian dari kudeta, tetapi lebih sebagai ekspresi kemuakan rakyat Bolivia terhadap pemerintah yang mengabaikan kehendak mereka. [em/fw]